Jumat, 22 Juni 2012

sejarah tentang armada

Profil Armada

DARI RATUSAN, bahkan mungkin ribuan band yang lahir dalam rentang waktu setahun, nama KERTAS Band sebenarnya termasuk yang cukup menggeliat. Artinya, lagunya ada yang menyelip diantara riuhnya lagu-lagu band lain yang nyaris seragam. Lagu dan album bertitel 'Kekasih Yang Tak Dianggap' yang dirilis 2 Desember 2006 silam, membuat band ini 'mendadak ngetop' di blantika musik Indonesia.

Meski sebenarnya persoalan "ngetop" ini bukan hal baru, minimal di level regional Sumatera, dimana band ini lahir dan bertumbuh. KERTAS Band adalah salah satu band indie-pop yang cukup terkenal di Palembang dan sekitarnya. Dari awal personilnya adalah Rizal [vokal], Radha [gitar], Andit [drum], Endra [bas] dan Argha [gitar]. Secara resmi, mereka yang awalnya personil dari band yang berbeda-beda memproklamirkan KERTAS Band, Mei 2005.

ARMADA

Meski baru, naman KERTAS Band kemudian melejit menjadi salah satu band yang cepat diperhitungkan di Palembang. Beberapa festival coba mereka ikuti dan hasilnya tidak mengecewakan juga. Salah satunya, Rizal pernah menyabet The Best Vocalist Festival Cyberb Tech Universitas Bina Dharma 2004 dan juga jadi finalis 3 Besar Dream Band 2005 untuk Daerah Jakarta dan Bandung.

Iseng-iseng kemudian mereka merekam album indie limited-edition. "Sebenarnya bukan album, karena kami hanya mengirim ke radio supaya ada yang mendengar lagi kita saja awalnya," jelas Rizal, ketika menyambangi redaksi TEMBANG.COM beberapa waktu lalu. Nggak disangka, responnya bagus. Tambah nggak disangka lagi, kemudian lagu-lagu mereka masuk dalam "kompilasi-bajakan" tanpa pernah mereka tahu kapan direkam dan diedarkannya. "Kita kaget waktu masuk ke toko kaset, kok ada lagu kita tapi dalam bentuk kompilasi," imbuh Rizal lagi.

Jam manggung dan undangan pentas, menjadi santapan mereka kemudian. Sampai suatu ketika, saat mereka manggung di salah satu daerah di Sumatera, seorang produser dari Jakarta menawari untuk rekaman album dan hijrah ke Jakarta. Tawaran yang --sayangnya-- tanpa pikir panjang, langsung mereka iyakan. Label yang menyebut dirinya Jiwa Production itu kemudian merekam album, dan 'berjanji' mendistribusikannya. Janjinya juga adalah membantu band ini berkembang, seperti misalnya lagunya jadi soundtrack sinetron, yang sekarang lazim dilakukan band-band baru.

Euforia rekaman album, membuat KERTAS Band terlena. Kontrak album tidak dipelajari dengan seksama, termasuk soal royalti dan pembagian honor manggung. Alhasil, ketika kemudian muncul pertanyaan soal itu, label "berkilah" sudah diatur semua di kontrak. Mulailah "petaka" itu. Sekedar informasi, di album pertama sebenarnya banyak musisi senior yang membantu penggarapannya. Seperti Adith The Fly, Benny Vena, Ian Protonema, Heydie Ibrahim eks Power Slaves, DD Crow Roxx, dan Andy Juliet.

Kini, sembari menjalani proses hukum yang terjadi dengan label lamanya, anak-anak KERTAS Band mencoba "lahir" baru. Diawali dengan perubahan nama menjadi ARMADA Band. Sayangnya, karena "stress" lantaran menghadapi persoalan hukum, Argha memilih kembali ke Palembang. "Dia sedih banget, sampai akhirnya pilih balik ke Palembang," jelas Andhit yang ikut nimbrung bicara.

Segera berbenah. ARMADA langsung masuk ke manajemen baru. Tentu belajar dari pengalaman, kini mereka lebih berhati-hati membaca kontrak dan semua perjanjian yang menyangkut nasi band ini. "Kita sadar kok, kalau dengan ini artinya kita kembali lagi ke awal atau nol lagi," jelas Rizal pasrah.

Bicara soal album kedua, ARMADA mengaku ada beberapa perubahan yang dilakukan. "Album pertama sebenarnya kita suka, tapi album ini lebih menunjukkan siapa ARMADA sesungguhnya," tambah Andhit. "Paling tidak, ide-ide yang tidak tersalurkan di album sebelumnya, bisa kita akomodir di album ini," sambung Rizal. Kemudian kalau album pertama ada tiga lagu ciptaan orang lain, termasuk single jagoan, untuk album kedua ini semua lagu dan aransemen adalah ciptaan ARMADA. "Album ini juga lebih nge-rock!" tegas Endra nyamber.

Ciri melayu yang melekat pada vokal Rizal, juga masih kentara di album kedua. "Melayu dalam konsep kita memang lebih merujuk pada warna vokal sih," jelas Rizal, yang karakternya memang kental dengan ornamen melayu. Padahal ketika masih ngeband sendiri, mereka kerap memainkan komposisi rock ala Mr BIG atau Dream Theater.

Kasus dengan label lama, ternyata cukup berpengaruh kepada personil ARMADA. "Secara musikalitas sebenarnya tidak ada, tapi secara lirik dan cara menyanyi, bisa dibilang lebih cowok dan lebih lugas," ujar Rizal yang menolak itu disebut bagian dari "sakit hatinya" kepada label sebelumnya.

Perubahan nama juga menjadi pertimbangan mereka kepada fans. "Kita tahu, mungkin orang akan anggap kita ini band baru, tapi nggak apa-apa karena kita siap dengan konsekuensi itu kok," terang pemilik nama lengkap Tsandy Rizal Adi Pradana ini kalem.

Euforia punya album, usai susah. Kini ARMADA mulai menapak dengan 'kapal yang baru' dan tentu saja dengan nakhoda baru juga. "Kami sih berharap kami berada di kapal yang benar sekarang," ujar Radha yang "akhirnya" ngomong juga. "Manajemen hanya memberi masukkan, mana yang bisa diterima pasar, mana yang tidak kok," jelas Andreas Wullur, manajernya, yang ikut nimbrung bicara.

Sedikit menyinggung soal kasus hukum yang sedang dihadapinya, ARMADA bertutur, dalam kontrak sebenarnya ada promo dan kontribusi yang harus mereka terima. "Tapi dari awal, kita malah nggak dapat apa-apa dan nggak tahu apa-apa soal apa-apa yang kita terima," kata Endra Prayoga, basis kelahiran Palembang 29 November 1983.

Contoh kasus, ada sinetron yang menggunakan lagu mereka ketika KERTAS Band, tapi mereka sendiri malah kaget karena tidak tahu. Kasus hukumnya pun bergulir sejak Oktober 2007 silam. "Sampai saat ini kita bolak-balik ke pengadilan,' aku Radha. Tuntutan label nggak main-main, mereka meminta KERTAS Band [ketika kasus bergulir, mereka masih menggunakan nama lama --red] Rp 1,3 milyar dengan anggapan mereka sudah lalai dan akan merugi jika perjanjian batal.

Malah, lantaran kasihan dengan band asal Palembang ini, seorang pengacara bernama Adnan Assegaf, akhirnya menawarkan diri membantu tanpa minta bayaran sepeserpun. "Kita disupport banyak pihak sih," imbuh Rizal.

Kasus boleh berjalan, personil ARMADA yang buta hukum pun bisa saja deg-degan dengan tuntutan label lamanya. Tapi yang namanya berkarya, toh tak bisa dihambat. Kini materi barunya sudah siap dengan label dan manajemen baru. "Kita menjagokan lagu "Gagal Bercinta" sebagai single pertama," jelas Rizal.

ARMADA mungkin bukan band pertama dari daerah yang "dikecewakan" oleh insan-insan yang "mengaku" tahu industri musik Indonesia. Istilahnya, mereka jadi "tumbal" band Palembang untuk menembus industri. Kalau sampai kini mereka tetap berdiri tegak, meski dengan segala keterbatasannya, rasanya itu sudah bisa kita acungi jempol

 
Berita & Cerita Terkini
Cerita mengenai perkembangan jenis musik pop melayu yang masih menjadi pilihan Rizal (vokal), Radha (gitar), Mai (gitar), Endra (bas), dan Andit (drum) dari band Armada itu untuk menelurkan album baru mereka, Satu Hati Sejuta Jiwa. Menurut cowok yang pernah digosipkan dekat dengan penyanyi seksi Vicky Zhu ini, beralasan mengenai pemilihan pop melayu itu memang disandarkan pada kepentingan bisnis dalam industri musik Indonesia.

Sebagai pencipta hit-hit Armada, Rizal tak menampik bahwa ia memiliki kedekatan emosional dengan lagu-lagu Melayu. Meski bermain di jalur pop melayu, Armada tidak membatasi aransemen musik mereka.
Info Tambahan
Dahsyat menghadirkan kolaborasi Mizta D dan Rizal 'Armada'. Mereka membawakan single 'Untuk yang Tersayang', hari Jum'at, 26 November 2010 lalu.

Selain itu, ia vokalis band Armada ini pun pun pernah berduet dengan penyanyi seksi Syahrini di panggung Ekspresi Cinta 20 MNC TV. Mantan pasangan duet Anang mengaku bisa berduet dengan siapapun, meski tetap menunjukkan keunikan masing-masing. Biasanya sebelum menyanyi, harus berbincang-bincang bicara soal teknis.
Biografi Singkat
Rizal "Armada" Memiliki nama Lengkap Tsandi Rizal adi Pradana Lahir di Kota Palembang Pada Tanggal 04 Januari 1986 ini . mempunyai satu orang ibu, ayah dan satu orang adik perempuan yang berdomisili di Kota kelahirannya Palembang tepatnya di Daerah Dwikora, Kecamatan Ilir Barat 1 yang merupakan vokalis dari band Kertas, sebelum menjadi vokalis Armada. Menurut Rizal tentang musisi luar yang ia favoritkan, menganggap Paul McCartney dan mendiang John Lennon sebagai dewa-dewa musik.

Di Armada, Rizal menduduki posisi Vokal, Rizal pernah memenangkan beberapa turnamen/lomba Nyanyi (Olah Vokal) pada saat di kota Palembang beberapa tahun silam. Rizal bersekolah di SMK Negeri 2 Palembang Jalan Demang Lebar Daun, ia mengambil Jurusan TGB (Teknik Gambar Bangunan) yang tak jauh dari rumahnya, Lebih Kurang 500 Meter. setamat SMK rizal melanjutkan pendidikannya di Politeknik Negeri Sriwijaya Jalan Srijaya Negara, Bukit Besar, Palembang.

Namun Melanjutkan ke Perguruan tinggi bukanlah niat dari dalam diri Tsandi Rizal, ia dipaksa oleh ayahnya untuk kuliah, bahkan ayah nya rela menjual beberapa hektar tanahnya di Palembang untuk membiayai Rizal Kuliah, setelah beberapa bujukan diterima Rizal barulah ia mau Melanjutkan Pendidikan nya di Politeknik Negeri Srwijaya selama 3 tahun mengambil D3.

Sepulang kuliah Rizal dan beberapa temannya sering Nongkrong-Nongkrong di Pasar 16 (Ampera) tanpa tujuan yang jelas, bahkan Rizal sempat Menjadi Pengamen di Simpang-Simpang Besar di Kota Besar Palembang, dari situ lah mereka mulai bertemu Sang Drummer Andith dan Argha Sang Gitar.

Karir vokalis Rizal bersama grupnya, Armada, tengah bersinar. Namun karirnya itu tak dibarengi dengan kehidupan asmara pria kelahiran Palembang tersebut mengaku kini dirinya memang tengah fokus pada pekerjaan. Rizal mengaku dirinya tak diuber target untuk segera menikah. Kedua orang tuanya pun memberikan kebebasan penuh pada dirinya untuk urusan tersebut, namun Rizal punya impian untuk bisa nikah di usia muda.

Selain itu, menjadi vokalis sebuah band tak bisa lepas dari image dekat dengan banyak kaum hawa, dan Rizal mengalami itu menurutnya tidak salahkan ia punya banyak teman wanita, yang saling support, mereka suka lagu Armada dan ia harus bersikap baik dan ramah dengan mereka, walau kadang menurut Rizal suka menerornya.

Rizal yang kini berpacaran dengan seorang model, paham posisinya yang sedang menjadi public figure.Rizal yang saat ini banyak digandrungi para pengagumnya dari kalangan ABG (anak baru gede), menerima baik masukan dari mereka.Tapi dari fans-nya itu dia juga pernah mendapat pesan singkat (SMS) iseng.
PenghargaanMemenangkan beberapa turnamen/lomba Nyanyi (Olah Vokal) pada saat di kota Palembang beberapa tahun silam.




ARMADA Band  hanyalah nama baru di blantika musik Indonesia. Namun personelnya telah lama berkecimpung di dunia musik Indonesia. Terbentuk di Jakarta di pertengahan bulan Oktober 2007, band yang sebelumnya bernama Kertas ini telah meluncurkan album di tahun 2008 lalu berjudul "Balas Dendam" dengan hits single "Gagal Bercinta". musikji.net
Hits tersebut cukup mendapatkan tempat di hati para pecinta musik Indonesia,terbukti berhasil menduduki posisi bergengsi di banyak radio di seluruh Indonesia,dengan periode yang cukup lama.hal ini di karenakan karakter band ARMADA yang begitu kuat dan menyuguhkan aliran music yang Berbeda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar